Government

Gubernur Pramono Dorong Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif di Lingkungan BTN

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kolaboratif dan inovatif dalam menghadapi tantangan transformasi Jakarta sebagai kota global. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Top Team Workshop PT Bank Tabungan Negara (BTN), di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/10).

Pramono mengatakan, Menurutnya hal yang paling utama dalam hal membangun Jakarta, bukan sekadar transformasinya, tetapi bagaimana prosesnya. Kata kuncinya adalah kerja keras, disiplin, dan fokus.

Pramono menjelaskan, seorang pemimpin harus bisa bekerja dengan siapa saja tanpa melihat latar belakangnya. Tim yang besar adalah tim yang mampu berkolaborasi lintas perbedaan. Karena itu, keberhasilan transformasi Jakarta menjadi kota global tidak hanya ditentukan oleh visi besar pemimpin, tetapi juga melalui sebuah proses, kedisplinan, dan kemampuan bekerja sama lintas sektor.

“Kata kuncinya adalah kerja keras, disiplin, dan fokus pada apa yang ingin dicapai. Sebagai pemimpin, teamwork yang paling utama,” ujar Pramono.

Lebih lanjut, Pramono memaparkan berbagai capaian positif Jakarta, termasuk pertumbuhan ekonomi daerah yang tetap kuat di tengah tekanan ekonomi nasional, serta pendapatan pajak daerah yang melampaui target nasional hingga 15 persen.
Pada bidang tata ruang, Pemprov DKI Jakarta terus mendorong peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan program naming rights.

Tak hanya itu, Dirinya mengungkapkan rencana pengembangan transportasi publik lintas wilayah melalui proyek LRT koridor utara yang akan menghubungkan Kelapa Gading–Tanjung Priok–JIS–Ancol hingga PIK 2. Pemprov DKI Jakarta juga terus berkomitmen menjaga program pendidikan bagi warga tidak mampu, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) agar terus berlanjut. Bahkan, program KJMU kini diperluas hingga jenjang S2 dan S3, hingga membuka peluang beasiswa luar negeri bagi warga DKI berprestasi.

Pramono menegaskan, setiap kebijakan harus dipahami sebagai bagian dari visi bersama, bukan sekadar agenda pemerintah. Hal ini sejalan dengan komitmen menjadikan Jakarta sebagai kota yang inklusif, transparan, dan berkeadilan sosial.

Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...