National

HKTI dan Petani Apresiasi Kebijakan Penurunan Harga Pupuk hingga 20 Persen

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyambut gembira langkah pemerintah menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi hingga 20 persen.

Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja, mengatakan penurunan harga pupuk yang mulai berlaku pada Rabu 22 Oktober kemarin, menjadi kabar baik bagi seluruh petani di Tanah Air. Ia meyakini kebijakan ini akan menjadi harapan baru bagi peningkatan produksi beras nasional.

Kendati demikian, Entang mendorong agar sosialisasi penurunan harga ini dilakukan dengan cepat dan menyeluruh supaya seluruh petani, terutama di daerah sentra produksi luar Jawa, dapat segera merasakan manfaat kebijakan tersebut.

Respons positif sama juga disampaikan Cica Kusmati, petani dari Desa Baru Pulau Sangkar, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Ia menyebut kebijakan penurunan harga pupuk sebagai sejarah baru bagi petani. Ia mengaku, selama ini biaya produksi sangat bergantung pada pupuk. Alhasil, penurunan harga langsung terasa di lapangan.

Anggota Kelompok Tani Mukti Ginanjar di Sukabumi, Jawa Barat, Hendra Zulkarnaen, mengatakan bahwa sebelumnya, untuk lahan satu hektare, ia harus mengeluarkan lebih dari Rp500 ribu hanya untuk pupuk. Namun dengan penurunan itu, kini, biaya itu bisa dihemat hingga Rp100 ribu.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menurunkan harga pupuk sampai dengan 20 persen mulai Rabu (22/10) kemarin.

Amran menyebut kebijakan ini merupakan arahan langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto demi memastikan ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau tanpa menambah beban subsidi negara.

Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...