Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilannya mengungkap 38.934 kasus narkoba dengan total penyitaan mencapai 197,71 ton sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
Komisioner Kompolnas, Mohamad Choirul Anam, menyebut capaian tersebut sebagai bukti nyata keseriusan Polri dalam memerangi peredaran gelap narkotika di Indonesia. Ia menilai langkah Polri ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pemberantasan narkoba yang terus menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Menurutnya, keberhasilan ini perlu dijaga melalui strategi berkelanjutan dan sinergi lintas lembaga.
Dari pengungkapan kasus tersebut, Polri menyita berbagai jenis narkotika seperti sabu seberat 6,95 ton, ganja 184,64 ton, ekstasi sebanyak 1.458.078 butir atau setara 437,4 kilogram, kokain 34,49 kilogram, dan heroin 6,83 kilogram. Selain itu, turut diamankan tembakau gorila 1,87 ton, lebih dari 11,9 juta butir obat keras, serta zat terlarang lainnya seperti happy five, ketamin, THC, hashish, dan happy water. Total keseluruhan barang bukti yang disita mencapai 197,71 ton, menandai salah satu capaian terbesar Polri dalam satu dekade terakhir. Polri juga menangkap 51.763 tersangka, termasuk 150 anak di bawah umur, yang menunjukkan luasnya jaringan peredaran narkoba di Indonesia.
Anam menegaskan bahwa capaian tersebut mencerminkan akuntabilitas dan transparansi Polri dalam menjalankan penegakan hukum. Ia menilai keberhasilan ini tidak hanya penting secara operasional, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Menurutnya, akuntabilitas menjadi kunci utama dalam menjaga legitimasi Polri di mata masyarakat. Dengan transparansi dan keterbukaan, partisipasi publik dalam pemberantasan narkoba akan semakin meningkat.
Di akhir pernyataannya, Anam mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mendukung upaya Polri memberantas narkoba hingga ke akar permasalahan. Ia menekankan pentingnya menelusuri jaringan hingga ke aktor utama di balik peredaran gelap tersebut. Dukungan publik, menurutnya, menjadi faktor penting dalam menjaga masa depan bangsa dari ancaman narkotika. Anam menutup dengan seruan agar Polri terus mempertahankan profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi sebagai fondasi dalam menjalankan tugasnya.
Alexander Jason – Redaksi

