Perum BULOG menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, baru-baru ini. Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa produksi pangan, distribusi pangan, serta pengelolaan air dan energi adalah pilar fundamental kekuatan bangsa dan harus menjadi prioritas utama pemerintah.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa produksi pangan nasional telah mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah hingga Oktober 2025, menandai capaian besar bagi bangsa Indonesia di tahun pertama pemerintahannya. Cadangan beras pemerintah yang dikelola BULOG sempat mencapai 4,2 juta ton dibulan Juni 2025, angka tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia. Capaian tersebut menunjukkan bahwa program peningkatan produksi dan efisiensi distribusi pangan berjalan efektif.
Presiden juga mengapresiasi kinerja sektor pertanian nasional yang mampu mencapai target swasembada lebih cepat dari rencana empat tahun menjadi hanya satu tahun.
Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto memberikan arah yang tegas bagi kita semua — bahwa kedaulatan pangan adalah kunci kemandirian bangsa. BULOG siap menjadi garda terdepan dalam menjaga stok, menstabilkan harga, dan memperkuat infrastruktur pangan agar masyarakat Indonesia mendapatkan akses pangan yang cukup, terjangkau, dan berkelanjutan.
Perum BULOG menyatakan dukungan penuh terhadap arahan Presiden dalam memperkuat sektor pangan nasional. Lembaga ini menegaskan komitmennya untuk menjalankan tanggung jawab besar yang dipercayakan pemerintah dengan mengedepankan sinergi antarinstansi, integrasi rantai pasok dari hulu hingga hilir, serta kolaborasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
BULOG meyakini, melalui kerja sama yang solid, visi Indonesia mandiri dan berdaulat pangan dapat diwujudkan secara nyata. Sejalan dengan pesan Presiden bahwa “produksi, distribusi, dan pengelolaan air serta energi merupakan fondasi kekuatan bangsa,” BULOG mengajak seluruh pihak — mulai dari petani, pelaku usaha, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas — untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
Langkah ini bukan sekadar menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi pondasi utama kesejahteraan rakyat dan kedaulatan bangsa.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

