Kepolisian Resor Indragiri Hilir (Inhil) resmi meluncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dilengkapi fasilitas rapid test untuk menjamin kualitas Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar. Langkah inovatif ini bertujuan mencegah kasus keracunan massal yang sempat terjadi di beberapa daerah.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Inspektur Jenderal Polisi Herry Heryawan, menegaskan bahwa penerapan rapid test merupakan bentuk transparansi dan pengawasan terbuka dalam menjaga mutu pangan bagi anak-anak. Publik pun diberikan kesempatan untuk ikut memantau proses ini bersama tenaga medis dan pihak Puskesmas.
Irjen Herry menjelaskan, setiap makanan yang disajikan bagi siswa harus memenuhi standar keamanan dan gizi yang ketat. Ia menegaskan, kegagalan menjaga mutu makanan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri maupun pemerintah daerah. Oleh karena itu, SPPG hadir sebagai sistem yang menyeluruh, mencakup pengawasan sejak pemilihan bahan hingga proses distribusi makanan.
Herry juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor agar program MBG berjalan dengan efektif dan berkelanjutan. Proses pengawasan di dapur SPPG dilakukan secara detail mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga tahap akhir distribusi. Setiap makanan yang siap saji wajib melewati rapid test sebagai jaminan keamanan sebelum diserahkan kepada siswa. Setelah dinyatakan layak konsumsi, makanan dikemas dalam food tray yang higienis dan didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima. Pendekatan ini memastikan bahwa seluruh rantai produksi makanan berjalan sesuai standar food safety nasional.
Kapolda Riau menggambarkan SPPG sebagai investasi jangka panjang Polri dalam membangun generasi muda yang sehat dan kuat. Ia mengibaratkan pemberian gizi yang baik seperti menanam pohon dengan akar kuat dan daun lebat yang memberi manfaat bagi banyak orang. SPPG Inhil sendiri berdiri di lahan seluas 1,4 hektare di Jalan Baru Yusuf Parit, Tembilahan Hulu, dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Polres Inhil dengan dukungan 39 relawan. Setiap hari, dapur ini memproduksi makanan bergizi untuk 2.438 siswa dari 12 sekolah di Kabupaten Indragiri Hilir, lengkap dengan fasilitas dapur modern, peralatan masak, food tray, dan kendaraan distribusi.
Alexander Jason – Redaksi