Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga standar “zero” insiden dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan dalam dialog bersama Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di Jakarta. Presiden mengakui masih perlunya perbaikan dan bertekad menjaga keamanan pangan setinggi mungkin, menegaskan bahwa “bahkan satu pun kejadian tidak bisa diterima.”
Prabowo mengonfirmasi capaian program yang dipuji oleh Steve Forbes karena skalanya yang besar. Hingga saat itu, program tersebut telah memiliki 11.900 dapur yang melayani 35,4 juta orang setiap hari, setara dengan tujuh kali jumlah penduduk Singapura. Selain itu, Presiden juga menjelaskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat sistem pengawasan dan kualitas produksi di dapur-dapur MBG di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan MBG dirancang untuk langsung memberdayakan ekonomi rakyat, dengan melibatkan tim terlatih dan petani lokal. Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah mengirimkan uang langsung ke dapur, tanpa melalui lapisan birokrasi. Sebelum program dimulai, sebanyak 32.000 manajer, yang semuanya lulusan universitas, telah dilatih selama tiga bulan sebelum ditempatkan di desa-desa.
Sistem ini sengaja dirancang untuk menciptakan jaminan pasar bagi petani lokal. Kebutuhan satu dapur saja bisa mencapai 3.000 butir telur, mentimun, wortel, tomat, atau potong ayam setiap dua atau tiga hari. Hal tersebut membuat petani lokal menyadari bahwa mereka memiliki jaminan pembayaran untuk hasil panen dan ternak mereka.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi
