Di tengah tumpukan sampah Bantar Gebang, Rahmat, seorang pemulung, menaruh harapan besar agar putrinya, Alfi Rahma, tidak mewarisi nasib serupa. Harapan tersebut kini terwujud melalui Sekolah Rakyat, yang menyediakan pendidikan dan asrama gratis, sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan.
Rahmat, yang sehari-hari memulung sampah plastik di TPST Bantar Gebang, mengungkapkan rasa syukur dan merasa dipedulikan oleh pemerintah atas program ini. Ia berharap program Sekolah Rakyat terus berjalan agar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem bisa bersekolah secara gratis, termasuk mendapatkan fasilitas asrama dan jaminan makan dari pemerintah.
“Jangan sampai anak-anak itu kayak orang tuanya. Nasibnya kayak model begini,” ucap Rahmat dengan penuh harap.
Sudah lebih dari tiga bulan Alfi, siswi kelas X, bersekolah dan tinggal di asrama SRMA 13 Bekasi. Rahmat melihat banyak kemajuan pada putrinya, seperti menjadi lebih disiplin dan lebih sopan kepada orang tua. Komunikasi antara pihak sekolah—baik guru maupun wali asrama—dan wali murid terus terjalin, di mana perkembangan, bahkan laporan mata pelajaran, disampaikan secara detail.
Rahmat mengaku mendukung penuh apa pun yang menjadi cita-cita putrinya, termasuk keinginannya menjadi Polisi Wanita (Polwan). Ia tidak memaksa Alfi untuk melanjutkan kuliah atau langsung bekerja setelah lulus, tetapi mendukung penuh masa depan yang lebih cemerlang.
“Kalau dia cita-citanya pengen jadi Polwan, Bapak dukung. Dukung banget,” tutup Rahmat, menegaskan doa terbaiknya untuk Alfi.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

