Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, mengajak para kepala daerah untuk segera realisasikan program Sekolah Rakyat dengan mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat. Pasalnya, program prioritas nasional ini menjadi langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan. Hal tersebut dikatakan Wamensos Agus Jabo dalam audiensi dengan beberapa kepala daerah di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Salemba, Jakarta Senin (13/10) kemarin.
“Sekolah Rakyat adalah prioritas nasional untuk memutus transmisi kemiskinan lewat jalur pendidikan. Sasarannya jelas: keluarga desil 1, tidak boleh ada titipan-titipan,” ucap Wamensos, Selasa (14/10).
Berdasarkan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, program Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah unggulan dengan fasilitas lengkap, mulai dari asrama, laboratorium, hingga lapangan olahraga.
Agus mengatakan, Anak-anak akan mendapatkan laptop dan delapan stel pakaian. Orangtuanya kita berdayakan dan rumahnya kita benahi supaya perubahan ekonominya menyeluruh. Pembangunan Sekolah Rakyat dilaksanakan melalui dua tahap, yakni sekolah rintisan menggunakan gedung pemerintah daerah (pemda) dan kampus yang direvitalisasi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Pu) dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan, Kemensos membentuk Satuan Tugas (Satgas) lintas kementerian yang bekerja bersama pemda sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan teknis. Agus Jabo menegaskan bahwa seluruh proses harus berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) agar penerima tepat sasaran.
“Semua program harus berangkat dari data tunggal. Bupati dan wali kota harus aktif melakukan ground checking agar penerima betul-betul keluarga desil 1,” tegasnya.
Dalam audiensi, para kepala daerah juga memaparkan progres di wilayah masing-masing. Kabupaten Sumbawa menjadi contoh daerah yang telah meluncurkan Sekolah Rakyat rintisan dan menyiapkan lahan permanen seluas 10 hektar.
Agus menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial.
“Arah kebijakan kita jelas dari perlindungan menuju pemberdayaan. Sekolah Rakyat akan melahirkan anak-anak yang berdaya, sementara keluarganya kita dorong naik kelas punya penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung pada bansos,” ujar Agus.
Agus Jabo juga memastikan bahwa seluruh usulan Sekolah Rakyat akan ditampung. “Semua usulan kami tampung. Bedanya hanya waktu pelaksanaan tahun ini atau tahun depan sesuai kesiapan dokumen, hasil asesmen teknis, dan ruang fiskal. Jangan tunda kelengkapan berkas, karena itu yang menentukan kecepatan eksekusi,” jelasnya
Audiensi tersebut dihadiri sejumlah kepala daerah, antara lain Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, Bupati Ngada Raymundus Bena, Wakil Bupati Sumbawa Mohamad Ansori, Sekda Parigi Zulfinasran Achmad, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Wawan Arianto, beserta jajarannya.