Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan komitmen pemerintah mempercepat pengentasan kemiskinan sesuai target Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan, salah satu fokus utama adalah mengubah paradigma penerima bantuan sosial dari sekadar penerima bantuan menjadi masyarakat yang berdaya. Upaya itu diwujudkan melalui pendirian Sekolah Rakyat yang digagas langsung oleh Presiden.
Dalam keterangan pers di Kantor Kementerian Sosial RI, Jakarta, Senin (13/10) kemarin, Agus menyebut Sekolah Rakyat sebagai harapan baru bagi masyarakat miskin, miskin ekstrem, dan rentan yang masuk dalam desil 1 hingga 4 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstrim Nasional.
Berbeda dari sekolah umum, Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan karakter dan keterampilan hidup. Sistem asrama (boarding school) yang diterapkan memungkinkan siswa dari keluarga penerima manfaat mendapatkan pembinaan menyeluruh.
“Sekolah Rakyat ini dapat menjadi harapan baru bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ujar Agus
Sebagai informasi, saat ini ada 165 Sekolah Rakyat yang telah berdiri di berbagai penjuru Indonesia. Antara lain, 35 sekolah berada di Pulau Sumatera, 69 sekolah di Pulau Jawa, 7 sekolah di Bali dan Nusa Tenggara, 13 sekolah di Kalimantan, 28 sekolah di Sulawesi, 7 sekolah di Maluku, dan 6 sekolah di Papua.
Agus mengatakan, Sekolah-sekolah tersebut, merupakan rintisan yang memanfaatkan bangunan yang telah ada sebelumnya. Meski demikian, Wamensos menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan dengan perencanaan matang dan standar yang baik.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi