Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membuka peluang bagi masyarakat adat, termasuk Suku Baduy, untuk mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menegaskan seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah sulit dijangkau, termasuk komunitas adat terpencil, dapat masuk dalam kategori penerima manfaat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum MBG wilayah terpencil.
Menurut Dadan, prinsip pelaksanaan program MBG di wilayah terpencil, termasuk yang berpotensi diterapkan di komunitas adat, akan memanfaatkan potensi local. Setiap dapur SPPG nantinya tidak hanya berfokus pada penyediaan MBG, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui bahan pangan lokal yang sesuai dengan kebiasaan makan warga setempat.
Lebih lanjut, Dadan mengatakan pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk memperluas rekrutmen dari bidang keilmuan lain yang masih berkaitan, seperti kesehatan masyarakat atau teknologi pangan. Saat ini, rencana totalnya mencapai 8.286 titik SPPG terpencil yang tersebar di 35 provinsi, 324 kabupaten, dan 2.465 kecamatan.
Program MBG ditargetkan mampu menjangkau 2,2 juta hingga 3 juta penerima manfaat di daerah-daerah yang sulit dijangkau, dengan rata-rata kapasitas 300 orang per SPPG. Pembangunannya diharapkan sebagian besar rampung pada Desember, sedangkan sisanya diselesaikan pada Januari mendatang.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

