Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyoroti program Makan Bergizi Gratis di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Afrika Selatan. Menurutnya, program MBG merupakan model investasi strategis.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rangkaian hari pertama KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu 22 November waktu setempat. KTT membahas problem global, yakni krisis pangan.
“Wakil Presiden menegaskan ketahanan pangan bukan hanya agenda ekonomi, tetapi juga kebutuhan mendasar dan investasi strategis,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rangkaian hari pertama KTT G20, Sabtu (22/11) waktu setempat.
Isu ketahanan pangan menjadi salah satu sorotan utama pertemuan tersebut. Laporan terbaru G20 mencatat sekitar 720 juta penduduk dunia masih mengalami kelaparan, memperlihatkan pentingnya langkah konkret yang dapat diterapkan secara luas.
Airlangga mengatakan bahwa Gibran menjelaskan MBG sebagai contoh nyata kebijakan yang mampu menggerakkan banyak sektor sekaligus. Program ini dinilai bisa memperkuat pemanfaatan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, hingga memperluas kegiatan ekonomi melalui rantai pasok yang menyentuh berbagai pelosok Indonesia.
Selain itu, Gibran juga membahas terkait pengurangan risiko bencana. Ini adalah bagian dari strategi pembangunan Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan berada di dalam ring of fire atau cincin Asia Pasifik yang menghadapi berbagai banyak tantangan bencana.
Gibran menghadiri rangkaian hari pertama KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. KTT ini bersejarah karena pertama kali diadakan di benua Afrika di bawah Presidensi Afrika Selatan.
Sebanyak 37 kepala negara dan pemerintahan hadir bersama pimpinan organisasi internasional, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, IMF, dan Bank Dunia. KTT G20 tahun ini terbagi dalam tiga sesi utama. Sesi pertama membahas ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan, keuangan, serta isu utang negara berkembang.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

