Komitmen Pemerintahan Presiden, Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan memacu pertumbuhan telah menunjukkan indikasi positif. Hal ini merupakan laporan terbaru dari Ekonom Macquarie Capital Indonesia, Ari Jahja, momentum ekonomi Indonesia diperkirakan telah melewati titik kritisnya.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan telah mencapai titik terendah (bottomed) pada Kuartal III 2025.
“Kami memproyeksikan adanya perbaikan makro secara bertahap yang didorong oleh peningkatan belanja fiskal (pemerintah), konsumsi yang lebih tinggi, dan dorongan investasi,” demikian kutipan dari laporan riset tersebut.
Riset tersebut memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,2% untuk Tahun Fiskal 2026, dengan defisit anggaran yang tetap terkendali di angka 3%. Meskipun disebut sebagai proyeksi yang lebih konservatif dari ekspektasi pasar, angka ini menunjukkan stabilitas fundamental yang kuat.
Selain itu, fokus pemerintah pada eksekusi anggaran juga mulai terlihat hasilnya.
“Kami mengamati tanda-tanda peningkatan pada makroekonomi dan belanja pemerintah yang terlihat sejauh Kuartal IV ini,” ungkap Ari Jahja.
Muhammad Nuzul Ramadhan – Redaksi

