National

Lewat Program Prabowo, Pemuda Aceh Rafli Dapat Peluang Magang di Garuda Indonesia

Program Magang Nasional bergaji setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mulai membuka peluang baru bagi ribuan anak muda untuk menapaki dunia kerja profesional. Salah satu pesertanya, Muhammad Rafli asal Lhokseumawe, Aceh, kini menimba pengalaman berharga di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Rafli ditempatkan di Direktorat Teknik sebagai IT Business Alignment dan mengaku tidak pernah membayangkan bisa bekerja di perusahaan aviasi terbesar di Tanah Air. Dengan penuh rasa syukur, Rafli menyebut program ini sebagai kesempatan luar biasa untuk mengembangkan diri di lingkungan kerja profesional.

Rafli merupakan lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe jurusan Teknologi Informasi dan Komputer. Ia menilai penempatan magang di bidang analisis proses bisnis Garuda sangat relevan dengan latar belakang akademiknya. Selama magang, Rafli belajar banyak tentang penerapan teknologi informasi dalam dunia bisnis, termasuk penggunaan perangkat lunak profesional. Ia menuturkan bahwa dukungan mentor dan suasana kerja yang positif membuatnya semakin yakin untuk meniti karier di bidang teknologi dan manajemen bisnis.

Bagi Rafli, bisa bergabung di Garuda Indonesia merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus pengalaman yang membuka wawasan baru. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Prabowo atas kebijakan yang memberinya kesempatan untuk berkembang di kota besar dan berkontribusi secara nyata. Pengalaman ini juga menjadi bukti bahwa program magang bergaji UMK mampu menjangkau anak muda dari berbagai daerah, termasuk luar Jawa. Kisah Rafli menjadi cerminan dari semangat pemerataan kesempatan kerja yang diusung pemerintah.

Program Magang Nasional 2025 sendiri merupakan bagian dari Paket Stimulus Ekonomi Nasional yang dirancang untuk menekan angka pengangguran dan menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja modern. Peserta menerima uang saku setara UMK selama enam bulan, jaminan sosial ketenagakerjaan, serta sertifikat resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Sejak 20 Oktober, sebanyak 20.000 peserta dari lulusan S1 dan D3 telah memulai magang di instansi pemerintah, BUMN, dan sektor swasta. Pemerintah menargetkan tambahan 80.000 peserta akan bergabung dalam tahap kedua bulan ini sebagai upaya memperluas dampak program di seluruh Indonesia.

Alexander Jason – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...