Harga telur ayam ras dan daging ayam kembali merangkak naik di tingkat eceran, meski para peternak memastikan harga di level produsen tetap stabil. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia, harga telur ayam ras pada Kamis kemarin tercatat Rp31.550 per kilogram, sementara daging ayam ras berada di kisaran Rp39.050–39.350 per kilogram.
Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso, mengatakan bahwa peternak menjual sesuai Harga Acuan Pemerintah pada kisaran Rp24.000–Rp26.500 per kilogram. Peternak menuding praktik middleman atau tengkulak sebagai pemicu kenaikan harga.
Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar, Yesi, mengungkapkan bahwa lebih dari 95 persen distribusi telur masih melewati middleman. Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Ia menginstruksikan Satgas Pangan Polri untuk menindak para pelaku yang diduga mempermainkan harga, terutama di 177 kabupaten/kota yang harga telurnya sudah melampaui Harga Acuan Pemerintah.
Yudianto memastikan produksi telur nasional stabil pada kisaran 6,4–6,5 juta ton dan dalam kondisi surplus, sehingga pasokan bukan penyebab gejolak harga. Amran menambahkan bahwa harga Day Old Chick (DOC) telah turun dari Rp14.000 menjadi Rp11.500. Penurunan ini diperkirakan dapat menekan harga telur dalam waktu dekat.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

