Pemerintah meluncurkan dua program besar untuk membuka peluang kerja luar negeri bagi lulusan SMK, meliputi Program SMK Go Global yang menargetkan 500 ribu peserta hingga 2026, serta Job Festival yang menawarkan 7.600 lowongan kerja luar negeri pada 13 hingga 14 November 2025 di Balai Kartini, Jakarta.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengumumkan pada Rabu (12/11) kemarin, bahwa pemerintah akan memberangkatkan 500 orang lulusan SMK sebagai proyek percontohan pada Desember 2025 dengan alokasi anggaran Rp 2,6 miliar.
“In syaa Allah dengan perintah dan arahan Presiden, program akhir tahun 2025 dan tahun 2026 ini kita menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan keterampilan khusus, baik itu pengelasan, perhotelan, perawatan, dan lain-lain untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri,” katanya.
Program ini kemudian akan diperluas menjadi 500 ribu peserta pada 2026, terdiri dari 300 ribu lulusan SMK dan 200 ribu dari masyarakat umum. Selain SMK Go Global, Kementerian P2MI, Mukhtarudin, menggandeng 20 perusahaan penempatan pekerja migran (P3MI) untuk menawarkan 7.600 peluang kerja luar negeri melalui Jakarta Job Festival 2025.Festival yang berlangsung pada 13-14 November di Balai Kartini ini juga menghadirkan 70 perusahaan dalam negeri dengan total lebih dari 12.000 lowongan pekerjaan.
Mukhtarudin menyoroti kelemahan para tenaga kerja Indonesia di pasar global, salah satunya kemampuan bahasa asing. Program ini diluncurkan untuk mengatasi permasalahan pengangguran di kalangan lulusan SMK. Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan terdapat 1,5 juta hingga 1,6 juta lulusan SMK yang belum terserap pasar kerja domestik. Lulusan SMK juga mencatatkan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia dengan 8-8,63 persen per Agustus 2025.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

