National World

Penegakan Sanksi Maritim Jadi Fokus Kerja Sama Baru AS dan Indonesia

Lokakarya Penegakan Sanksi Maritim di Jakarta menunjukkan fokus kerja sama antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam keamanan maritim. Biro Pengendalian Senjata dan Nonproliferasi (ACN) bersama Office of Cooperative Threat Reduction mempertemukan pejabat maritim serta sektor swasta untuk memperkuat penegakan hukum. Peserta mendapatkan pemahaman mengenai sanksi internasional dan praktik penghindarannya. Latihan simulasi dilakukan untuk menguji koordinasi dan kesiapan operasional antarinstansi.

Penasihat Regional untuk Kantor Pengendalian Ekspor dan Keamanan Perbatasan, Ransom Avilla, menyampaikan penyelarasan visi kedua negara dalam menjaga keamanan internasional. Avilla menekankan pentingnya kemampuan analisis terhadap metode penghindaran sanksi. Peserta juga mempelajari penerapan kewenangan dan prosedur penegakan di lapangan. Kegiatan ini membantu memperkuat kesadaran kelembagaan dalam menghadapi risiko maritim.

Manajer Program Office of Cooperative Threat Reduction, Nicole Rothenberg, menyatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi langkah penting bagi stabilitas kawasan. Rothenberg menegaskan bahwa peningkatan kolaborasi akan mengurangi peluang aktivitas ilegal. Amerika Serikat ingin memperkuat ketahanan keamanan bersama melalui upaya bersama yang terstruktur. Fokus utama adalah pencegahan ancaman yang berdampak lintas negara.

Dukungan Amerika Serikat terhadap Indonesia menjadi bagian dari strategi global untuk membatasi akses entitas terlarang terhadap teknologi sensitif. Pendekatan ini diarahkan agar regulasi dan penegakan dapat berjalan beriringan. Kolaborasi yang kuat diharapkan menumbuhkan rasa saling percaya antarinstansi penanggung jawab keamanan. Hasil lokakarya ini dipandang mampu memperkuat perlindungan keamanan regional dan global.

Alexander Jason – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...