Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti ancaman serius judi online terhadap perekonomian Indonesia, dengan kerugian mencapai USD 8 miliar US Dollar atau setara 128 triliun RUPIAH setiap tahun. Pernyataan ini disampaikan dalam forum internasional, menekankan urgensi kolaborasi lintas negara untuk memerangi kejahatan siber seperti judi daring yang merugikan negara-negara anggota APEC.
Dalam pidatonya di APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) yang digelar di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11).
Prabowo mengungkap data mencengangkan tentang aliran dana keluar akibat aktivitas perjudian digital. Estimasi kerugian ini mencakup uang yang bocor ke luar negeri melalui platform ilegal, yang tidak hanya melemahkan daya beli masyarakat tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar USD 8 miliar setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” kata Prabowo.
Menurut data yang dikutip dari forum tersebut, judi online telah menjadi epidemi digital yang memengaruhi jutaan pengguna di Asia-Pasifik, dengan Indonesia sebagai salah satu korban terbesar. Fenomena ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial langsung, tetapi juga memicu masalah sosial seperti kecanduan, utang, dan peningkatan kemiskinan di kalangan masyarakat rentan.
Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan serangkaian operasi penindakan, termasuk pemblokiran ribuan situs judi, tetapi tantangan utamanya adalah sifat transnasional dari jaringan ini. Prabowo menambahkan bahwa kejahatan lintas batas seperti judi online hanyalah puncak gunung es dari ancaman yang lebih luas. Ia memperingatkan delegasi APEC tentang urgensi solidaritas regional untuk mengatasi korupsi, penyelundupan, dan penipuan yang merusak fondasi ekonomi bersama.
Selain judi online, Prabowo juga menyinggung bahaya narkotika sebagai ancaman eksistensial bagi stabilitas nasional. Ia menekankan bahwa perang melawan obat-obatan terlarang tidak bisa dilakukan secara unilateral, mengingat jaringan distribusinya yang melintasi perbatasan.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

