Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, secara resmi melepas sebanyak 584 petugas Pasukan Putih. Ratusan petugas ini disebar ke seluruh wilayah Jakarta untuk memberikan pelayanan kesehatan door-to-door dan pendampingan gratis, khususnya bagi warga yang memiliki tingkat ketergantungan berat karena keterbatasan fisik maupun psikis.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, saat membuka Job Fair Penyandang Disabilitas Tahun 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).
Pramono Anung, menjelaskan bahwa Pasukan Putih dibentuk untuk menjangkau kelompok masyarakat yang memerlukan penanganan khusus, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan warga yang sudah tidak dapat beraktivitas secara normal. Pasukan Putih akan bertugas di bawah koordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jakarta dan menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan berbasis komunitas di tingkat kelurahan pada lima wilayah kota administrasi.
Kepala Dinkes Provinsi Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa Pasukan Putih dikoordinasikan melalui jaringan Puskesmas Pembantu (Pustu) di tingkat kelurahan, dengan setiap Pustu memiliki dua anggota. Tugas Pasukan Putih mencakup perawatan dasar, pemantauan kondisi kesehatan, pemberian edukasi, dukungan emosional, serta membantu proses rujukan ke fasilitas kesehatan.
Dalam mekanisme pendataan, Pasukan Putih akan bekerja sama dengan kader Dasawisma yang sudah memiliki daftar masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Pramono Anung menekankan bahwa program Pasukan Putih adalah bagian dari upaya Pemprov Jakarta membangun ekosistem kota yang inklusif dan berkeadilan. Ia juga menegaskan bahwa seluruh layanan yang diberikan oleh Pasukan Putih tidak dikenai biaya atau gratis.
Gubernur juga menyinggung bentuk perhatian khusus lain yang diberikan Pemprov Jakarta kepada kelompok disabilitas, seperti pemberian Kartu Disabilitas dan gratisnya penggunaan transportasi publik di Jakarta, termasuk MRT, LRT, dan Transjakarta.
Khofifah Alawiyah – Redaksi

