Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan dukungan penuhnya terhadap hasil Kongres Istimewa Kaum Betawi Tahun 2025 di Museum M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin (15/12). Hasil kongres tersebut diharapkan dapat menyatukan seluruh masyarakat Betawi dalam satu Lembaga Adat Betawi, sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 yang menempatkan budaya Betawi sebagai budaya utama di Jakarta.
Gubernur Pramono berkomitmen penuh terhadap pemajuan budaya Betawi. Meskipun lembaga adat belum terbentuk, Pemprov DKI telah mengarusutamakan budaya Betawi dalam berbagai kegiatan resmi, seperti penggunaan baju adat Betawi saat pelantikan pejabat eselon, serta rencana menampilkan nuansa Betawi pada simbol-simbol kota, papan iklan, dan gedung.
Pramono menilai Pemprov DKI sejajar dengan masyarakat Betawi. Oleh karena itu, Pemprov memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi, Fauzi Bowo, untuk memimpin dan mengoordinir proses penguatan kelembagaan adat Betawi tanpa mencampuri urusan internal kaum Betawi. Setelah tercapai kesepakatan struktur dan nama lembaga, Pemprov DKI akan mengawal pembentukannya dan membuatkan payung hukum melalui Rancangan Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Betawi.
Pramono berharap Kongres Istimewa ini melahirkan kelembagaan Betawi yang profesional, kuat, dan berwibawa, yang menjadi fondasi bagi Jakarta sebagai kota yang maju, inklusif, dan berbudaya. Sementara itu, Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi, Fauzi Bowo, menyambut baik komitmen tersebut, menegaskan tekad kaum Betawi untuk bersatu dan mendukung Jakarta sebagai kota global.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

