Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pariwisata, Zita Anjani, melakukan penanaman terumbu karang di perairan Yenbekwan, Raja Ampat (20/12). Aksi bersama komunitas The Sea People ini merespons ancaman perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati laut. Langkah ini menjadi wujud konkret komitmen negara dalam menjaga pariwisata yang berbasis pada konservasi dan perlindungan ekosistem.
Zita menegaskan bahwa Raja Ampat merupakan rumah bagi ekosistem rapuh yang menjadi sumber kehidupan masyarakat lokal. Penanaman karang difokuskan pada area vital tempat ikan berkembang biak guna menjamin keberlanjutan ekonomi nelayan serta daya tarik wisata bahari. Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memulihkan kerusakan lingkungan di titik-titik ekologis tinggi demi masa depan pariwisata Indonesia.
Dalam kunjungannya, UKP Pariwisata juga mendalami kearifan lokal SASI yang mengatur perlindungan sumber daya laut secara adat. Zita menilai praktik tradisional ini adalah fondasi terbaik dalam mengelola pariwisata berkelanjutan yang menghormati peran masyarakat lokal. Sinergi antara kebijakan pusat dan kearifan lokal dianggap sebagai kunci utama dalam mencegah eksploitasi laut yang berlebihan di Papua Barat Daya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah memperkuat dukungan terhadap komunitas pesisir yang menjadi garda terdepan pelestarian laut dunia. Pembangunan pariwisata kini diposisikan sebagai upaya pelestarian alam, bukan sekadar peningkatan angka kunjungan. Fokus utama tetap pada keberlanjutan sosial dan ekologis agar kekayaan laut Raja Ampat tetap lestari untuk dinikmati oleh generasi mendatang di tingkat nasional maupun global.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

