Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) pada Kamis (4/12). Pertemuan bersama Bank Indonesia, OJK, dan Forkopimda ini fokus pada percepatan digitalisasi, pengendalian inflasi, dan ketahanan pangan Jakarta menuju kota global.
Gubernur melaporkan bahwa inflasi Jakarta hingga November 2025 terjaga dengan baik dan diprediksi berada pada kisaran 2,6–2,7 persen di akhir tahun, sesuai target pemerintah pusat. Untuk menjaga inflasi dan menyemarakkan Natal-Tahun Baru, Gubernur mengusulkan lomba digitalisasi di pusat perbelanjaan, termasuk lomba diskon dan dekorasi, sebagai langkah menjaga inflasi tetap terkontrol.
Pada sektor digital, Pramono mencatat pertumbuhan di Jakarta di atas rata-rata nasional, namun ia meminta BI dan OJK terus mendukung perluasan pembayaran nontunai. Gubernur menekankan perlunya peningkatan indeks daya saing digital (saat ini 78,4) dan indeks masyarakat digital (56,97%) untuk mencapai standar kota global seperti Tokyo dan New York.
Terkait kesiapsiagaan bencana, Pramono mengingatkan potensi banjir rob 4–5 Desember. Ia sudah memerintahkan Dinas SDA dan BPBD untuk menyiapkan langkah mitigasi di wilayah rawan seperti Muara Angke dan Marunda. Selain itu, Jakarta akan bekerja sama dengan pemerintah pusat memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca untuk menghadapi curah hujan ekstrem pada Desember dan Januari.
Lebih lanjut, Pramono mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas, meningkatkan kreativitas kebijakan, dan memperkuat kolaborasi. Ia juga mengapresiasi sinergi BI, OJK, dan Forkopimda yang telah membuat Jakarta meraih berbagai penghargaan nasional sepanjang 2025.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi
