Kementerian Dalam Negeri, DPRD Provinsi DKI Jakarta, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan dana masing-masing sebesar Rp3 miliar kepada Kota Lhokseumawe, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Selain bantuan dana, pemerintah juga mengirimkan toilet portable, pakaian, serta bahan makanan ke wilayah terdampak bencana. Melalui Perumda Pasar Jaya, Pemprov DKI Jakarta turut membeli 1,4 ton cabai dari daerah terdampak untuk membantu menopang perekonomian warga. Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas sekaligus stimulus ekonomi bagi masyarakat setempat.
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa pihaknya mengirimkan dua unit mobil Water Treatment Plant (WTP) berteknologi Reverse Osmosis atau RO ke Kabupaten Aceh Tamiang. Teknologi ini memungkinkan air sungai yang tercampur lumpur diolah menjadi air bersih layak konsumsi dalam waktu singkat. Dalam satu siklus 12 jam, masing-masing unit mampu memproduksi sekitar 42.000 liter air bersih. Air hasil pengolahan tersebut dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat setelah mesin beroperasi.
Selain WTP mobile, PAM JAYA juga menyiapkan 10 mobil tangki air bersih karena jaringan pipa di lokasi bencana belum dapat berfungsi normal. Penugasan tim teknis dilakukan secara bergantian setiap dua minggu untuk menjaga keberlanjutan operasional. PAM JAYA menegaskan bahwa bantuan ke daerah bencana tidak mengganggu pelayanan air bersih bagi warga Jakarta. Kesiapsiagaan tetap dijaga baik di lokasi bencana maupun di wilayah layanan utama.
Bantuan kemanusiaan ini diperkirakan tiba di lokasi dalam waktu lima hingga enam hari sejak keberangkatan pada Rabu, 31 Desember 2025. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak. Selain itu, bantuan ini diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan pascabencana. Upaya ini dipandang sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam merespons krisis kemanusiaan secara cepat dan terkoordinasi.
Alexander Jason – Redaksi
