National

Mendagri: Bantuan Red Crescent UEA Tetap Disalurkan Lewat Muhammadiyah

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan bahwa pemerintah tidak mengembalikan bantuan 30 ton beras yang diperuntukkan bagi warga terdampak bencana di Sumatera. Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari organisasi Red Crescent atau Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab, bukan dari pemerintah UEA. Klarifikasi tersebut disampaikan setelah pemerintah berkomunikasi langsung dengan Duta Besar UEA. Penegasan ini dimaksudkan untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat.

Tito menjelaskan bahwa bantuan beras tersebut sebelumnya diterima oleh Wali Kota Medan, Rico Waas. Namun, saat itu Rico tidak mengetahui bahwa bantuan tersebut berasal dari lembaga nonpemerintah. Setelah dilakukan koordinasi, disepakati bahwa penyaluran bantuan dialihkan kepada Muhammadiyah Medical Center. Lembaga tersebut kemudian bertanggung jawab untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.

Muhammadiyah Medical Center ditunjuk sebagai pusat kemanusiaan dalam penanganan bencana di Medan. Seluruh 30 ton beras kini berada dalam pengelolaan Muhammadiyah untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Pemerintah memastikan bahwa bantuan tersebut tetap dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan kemanusiaan. Skema ini dinilai lebih efektif dan terkoordinasi di lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Tito menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas partisipasi aktif dalam upaya pemulihan pascabencana di Sumatera. Pemerintah, menurutnya, terus bekerja mengatasi kendala dan memenuhi kebutuhan darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menekankan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam situasi bencana. Upaya bersama ini dipandang sebagai fondasi percepatan pemulihan yang berlandaskan nilai kebangsaan dan kemanusiaan.

Alexander Jason – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...