Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turut mengerahkan empat ekor gajah terlatih untuk membantu membersihkan puing kayu di pemukiman penduduk di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang sebelumnya dibawa banjir bandang pada akhir November lalu.
Kepala KSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan mengatakan, Adapun empat gajah yang diperbantukan tersebut bernama Abu, Mido, Ajis dan Noni. Para mahot atau pawang gajah mengerahkan gajah-gajah untuk membantu membersihkan tumpukan kayu di kawasan pemukiman Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
Hadi menjelaskan empat ekor gajah jinak tersebut melakukan pembersihan puing kayu atau lainnya pascabencana. Sasarannya adalah lokasi yang tidak bisa dilewati alat berat. Ia mengatakan, gajah-gajah tersebut akan membantu membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk.
Selain itu, Gajah-gajah tersebut juga membantu membuka akses jalan menuju rumah warga yang sudah tertimbun bekas banjir. Kemudian, gajah nantinya juga bakal membantu evakuasi apapun yang ditemukan di lokasi, termasuk korban yang belum ditemukan.
Lebih lanjut, Polres Pidie Jaya menyatakan, kehadiran gajah-gajah terlatih dari BKSDA itu membantu masyarakat dalam pembersihan puing-puing pascabencana. Kegiatan pembersihan hari ini dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, salah satu kawasan yang paling terdampak akibat tumpukan kayu dan lumpur.
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasarib, menjelasan mengenai tujuan kedatangan gajah tersebut. Selain untuk membantu proses pembersihan, gajah-gajah ini juga dihadirkan sebagai bentuk dukungan psikologis bagi anak-anak yang terdampak banjir.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

