Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memobilisasi sebanyak 35.477 personel ke berbagai lokasi bencana di Sumatera untuk mempercepat proses penanganan darurat dan pemulihan. Pengerahan besar-besaran ini merupakan bentuk nyata komitmen TNI dalam membantu masyarakat dan memastikan kehadiran negara di tengah situasi krisis.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, merinci sebaran personel tersebut yang terdiri dari: 28.319 prajurit TNI AD, 4.589 prajurit TNI AL, 2.569 prajurit TNI AU, serta 321 prajurit Satgas Kesehatan. Kekuatan ini fokus pada penyelamatan, evakuasi, dan pemberian layanan medis bagi warga terdampak.
Selain personel reguler, TNI juga menambah kekuatan dengan empat batalion khusus, yang mencakup tiga batalion Zeni dan satu batalion Teritorial Pembangunan. Satuan ini memiliki tugas spesifik untuk melakukan rehabilitasi infrastruktur, seperti pembangunan jembatan Bailey, pembersihan material lumpur dan kayu, hingga membantu pembangunan hunian tetap bagi pengungsi.
Jenderal Agus menegaskan bahwa operasi militer selain perang ini dilakukan dengan sinergi lintas instansi, termasuk berkolaborasi dengan PLN, Pertamina, dan Kementerian PUPR. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pemulihan infrastruktur energi dan aksesibilitas berjalan beriringan dengan misi kemanusiaan di lapangan, terutama pada wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

