National

Prabowo Turun Langsung Pantau Penanganan Banjir Bandang di Sumatra

Pemerintah menegaskan komitmennya dalam penanganan bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra beberapa pekan lalu. Presiden RI Prabowo Subianto tercatat melakukan peninjauan berulang ke daerah terdampak, termasuk turun langsung ke posko-posko pengungsian untuk mendengar aspirasi masyarakat.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden telah mengunjungi wilayah terdampak di tiga provinsi secara intensif. Di Provinsi Aceh, Presiden tercatat tiga kali berkunjung ke enam kabupaten, sementara di Sumatra Utara dan Sumatra Barat masing-masing dilakukan dua kali kunjungan ke empat kabupaten terdampak.

“Saat ini Bapak Presiden sudah ke Aceh tiga kali, ke enam kabupaten. Ke Sumatra Utara dua kali, Sumatra Barat dua kali. Bapak Wakil Presiden juga sudah dua kali berkunjung ke wilayah terdampak,” ujar Teddy dalam konferensi pers di Posko Utama Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12).

Teddy menjelaskan, langkah cepat Presiden dilakukan sejak hari pertama bencana terjadi. Prabowo langsung menghubungi para kepala daerah terdampak, mulai dari gubernur hingga bupati, untuk memastikan kondisi lapangan serta memetakan kebutuhan mendesak masyarakat.

Pada hari yang sama, Presiden juga menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) untuk mengoordinasikan mobilisasi seluruh kekuatan nasional. Instruksi tersebut menjadi dasar pergerakan lintas kementerian, lembaga, TNI, Polri, serta unsur pendukung lainnya dalam penanganan darurat.

Dalam kunjungan perdananya ke Kutacane, Aceh Tenggara, Presiden meninjau jembatan putus dan lokasi pengungsian. Di lokasi tersebut, Prabowo mendengarkan langsung aspirasi warga yang meminta percepatan pembangunan jembatan untuk memulihkan akses wilayah yang sempat terisolasi.

Presiden kemudian memastikan pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane yang menghubungkan Bireuen, Bener Meriah, dan Takengon dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu.

Menurut Teddy, hingga akhir November tercatat sebanyak 52 kabupaten terdampak mengalami keterputusan akses jalan dan gangguan listrik. Namun, secara bertahap jalur transportasi dan layanan dasar berhasil dipulihkan melalui kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Sejak hari pertama, pemerintah bersama masyarakat sudah berjuang bersama, mengevakuasi warga dan memastikan proses pemulihan bisa berjalan secepat mungkin,” pungkasnya.

Akbari Danico – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...