Presiden RI Prabowo Subianto memberikan restu atas usulan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menyalurkan 125 ribu potong pakaian reject batal ekspor sebagai bantuan bagi korban banjir di Sumatera. Pakaian tersebut berasal dari perusahaan garmen besar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang masih sangat layak pakai namun gagal memenuhi standar ekspor.
Dalam Sidang Kabinet Penanganan Bencana Senin (15/12), Presiden Prabowo menyetujui pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap bantuan pakaian tersebut guna mempercepat pendistribusian. Presiden menekankan agar pengiriman diawasi ketat dan menjadi tanggung jawab Kemendagri untuk memastikan bantuan sampai langsung ke tangan masyarakat di daerah bencana.
Selain bantuan pakaian, Mendagri melaporkan penambahan alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 268 miliar. Dana tersebut terbagi menjadi Rp 60 miliar untuk tiga provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar) dan Rp 208 miliar bagi 52 kabupaten/kota terdampak. Prioritas penggunaan anggaran ini diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar individu seperti perlengkapan bayi, kebutuhan perempuan, dan alat kebersihan.
Pemerintah juga mencatat tingginya solidaritas antardaerah dengan total bantuan terpantau mencapai Rp 46 miliar. Bantuan ini mengalir dari berbagai daerah di Indonesia dalam bentuk dana segar, tenaga medis, obat-obatan, hingga logistik yang dikirim langsung ke wilayah paling parah seperti Aceh Tamiang dan Tapanuli Tengah.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

