Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan kekuatan besar-besaran sebanyak 82 unit alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mendukung penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera. Pengerahan ini menjadi tulang punggung operasi kemanusiaan, terutama dalam menembus wilayah-wilayah yang masih terisolasi akibat akses darat yang terputus.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, melaporkan dalam Sidang Kabinet Paripurna Senin (15/12), bahwa alutsista yang diterjunkan terdiri dari 26 unit pesawat, 36 unit helikopter, dan 20 unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Dukungan udara melibatkan pesawat angkut berat seperti A400M dan Hercules, sementara armada helikopter difokuskan untuk misi evakuasi medis serta pengiriman logistik melalui metode airdrop.
Di jalur laut, sebanyak 20 unit KRI dikerahkan secara terus-menerus untuk memastikan distribusi bantuan logistik dalam volume besar tetap berjalan lancar. Panglima TNI menegaskan bahwa seluruh kekuatan ini difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah yang paling sulit diakses guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.
Operasi ini mencerminkan komitmen TNI dalam mendukung percepatan penanganan darurat nasional. Dengan kolaborasi bersama instansi lain seperti BNPB dan Basarnas, pengerahan alutsista ini diharapkan dapat memperpendek waktu tanggap darurat dan mempercepat proses distribusi bantuan kemanusiaan ke tangan para pengungsi secara merata.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi
