Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki, menghadiri Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) dengan tema “Pengusahaan Bisnis Jalan Tol Berkelanjutan” di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki menyampaikan apresiasi tinggi kepada ATI dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atas dukungan mereka dalam pembangunan jalan tol di Indonesia, yang kini telah mencapai hampir 3.000 km.
Menteri Basuki menyoroti tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian bagi ATI dan BUJT dalam penyelenggaraan jalan tol ke depan. Pertama, peningkatan tata kelola jalan tol. Menteri Basuki mengajak untuk merapikan tata kelola terutama terkait tender internal di BUJT, dengan perhatian khusus terhadap keamanan dan akuntabilitas. Kementerian PUPR berencana untuk memeriksa harga perkiraan sendiri (HPS) sebelum BUJT melaksanakan tender, sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Kedua, Menteri Basuki menekankan perlunya penambahan penghijauan untuk meningkatkan estetika jalan tol. Dalam konteks ini, dia mengingatkan agar ditanam lebih banyak pohon di sepanjang jalan tol, terutama di junctionnya. Upaya ini diharapkan dapat membangun embung atau minimal meningkatkan penanaman pohon, menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sejuk bagi para pengguna jalan tol.
Terakhir, Menteri Basuki membahas peningkatan pelayanan jalan tol dengan pengenalan sistem transaksi nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Dia mengumumkan bahwa uji coba penggunaan MLFF akan dimulai pada akhir tahun 2023, khususnya pada ruas Jalan Tol Bali-Mandara. MLFF diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran tol di Indonesia. Meskipun teknologinya dianggap sudah siap, tantangan utama mencakup aspek budaya seperti disiplin, registrasi kendaraan, dan regulasi. Menteri Basuki memohon dukungan dari seluruh BUJT untuk menyukseskan penerapan MLFF ini.
Ketua ATI, Subakti Syukur, menyatakan komitmen ATI dalam mendukung pemerintah untuk membangun dan mengembangkan jalan tol yang berkesinambungan. Dia menegaskan bahwa ATI akan terus berupaya mempercepat pembangunan dan peningkatan pelayanan jalan tol, agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Rapat Anggota Tahunan ATI juga dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, serta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir, bersama dengan para pengurus ATI dan direksi BUJT. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai visi pembangunan jalan tol yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.