Calon Wakil Presiden yang juga pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, menghadapi sorotan terkait keaslian ijazahnya. Dalam acara “13 Tahun Mata Najwa,” yang dipandu oleh Najwa Shihab dan diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Minggu (19/11) malam, Gibran memberikan respons yang menarik terhadap isu ini.
Dalam acara tersebut, Najwa Shihab memperlihatkan foto wisuda Gibran 13 tahun yang lalu, dan beberapa pihak menyoroti keaslian foto tersebut, mengklaim bahwa foto tersebut diedit dan bahwa ijazah yang dimiliki Gibran palsu. Menanggapi hal ini, Gibran dengan tegas mempersilakan wartawan untuk datang ke Balai Kota Solo dan mengecek keaslian ijazahnya.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka: Dari Markobar, Walikota Solo, Sampai Cawapres Prabowo Subianto
“[Foto] baru lulus. Ini fotonya lagi dipermasalahkan dua tokoh. Masalah fotonya katanya editan sama ijazahnya palsu. Gapapa besok teman-teman media seperti biasa di Balai Kota ntar saya bawain ijazah saya ya. Dicek saja asli atau palsu,” ungkap Gibran dengan percaya diri.
Tidak hanya itu, Gibran juga memberikan tawaran unik kepada wartawan yang ragu dengan keaslian ijazahnya. Ia menyatakan, “Kalau enggak percaya saya pesanin tiket ke Singapura deh datengin sekolah.” Tawaran ini menunjukkan kesediaannya membuka diri untuk validasi eksternal terkait keabsahan pendidikannya.
Sementara tudingan terkait ijazah palsu pertama kali muncul dari akun Twitter @DokterTifa yang menyebut Gibran tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia. Pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah memberikan konfirmasi bahwa Gibran memiliki gelar Bachelor of Science dari University of Bradford, Singapura, dan bahwa ijazah tersebut sah, diterbitkan pada 14 November 2010.
Kontroversi ini menambah dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Gibran, yang merupakan anak sulung dari Presiden Joko Widodo, memiliki peran penting dalam kontestasi politik tersebut sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto. Dengan sikap terbuka dan tegas, Gibran berusaha menjelaskan dan membuktikan keabsahan pendidikannya, menghadirkan tantangan terbuka untuk diverifikasi oleh pihak berwenang dan masyarakat.
