Penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel, Ophir Falk, membuka suara terkait pengepungan dan gempuran pasukan militernya ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina dalam beberapa hari terakhir. Menurut Falk, serangan tersebut sesuai dengan hukum internasional.
“Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, perbedaan, dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas, dan itu lah yang kami lakukan,” ujar Falk kepada reporter Alex Marquardt dari CNN.
Falk menegaskan bahwa serangan militer Israel, termasuk ke Rumah Sakit Indonesia, dilakukan dengan mematuhi prinsip proporsionalitas dan membedakan antara warga sipil dan teroris. Ia membantah bahwa agresi Israel sengaja menargetkan warga sipil, bahkan mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) adalah pasukan yang paling bermoral dan patuh terhadap hukum internasional.
BACA JUGA: Presiden AS Joe Biden Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Meskipun demikian, berdasarkan laporan, sekitar 12 orang dilaporkan tewas akibat serangan tank-tank Israel yang menghantam Rumah Sakit Indonesia. Beberapa di antaranya adalah pasien dan staf medis.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu mencapai 13 ribu orang. Dalam konteks ini, Indonesia mengutuk keras gempuran pasukan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan tersebut yang menewaskan sejumlah warga sipil.
Turut mengecam penyerangan terhadap RS Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa perawat dan warga sipil tidak boleh menjadi sasaran selama konflik, terutama di dalam rumah sakit. Agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober dinilai telah melanggar hukum internasional, dan berbagai lembaga seperti Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCR) menyatakan kemungkinan adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan Hamas selama konflik tersebut. (*/)
(RRY)
