Polemik terkait format debat calon presiden dan wakil presiden dalam kampanye Pilpres 2024 semakin memanas, dengan Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) memberikan respons terbaru terhadap usulan yang diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Co-captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh, menjelaskan kronologi focus group discussion (FGD) yang diadakan oleh KPU pada Rabu (29/11). Dalam FGD tersebut, Timnas AMIN mengusulkan agar pasangan capres-cawapres selalu hadir bersama dalam setiap sesi debat, meskipun tidak selalu harus berdebat bersama. Mereka berpendapat bahwa kehadiran bersama akan memungkinkan pemilih untuk melihat keterkaitan dan kerja sama antara pasangan tersebut.
“Usulan kami untuk ‘hadir berpasangan lengkap’ bukan berarti ‘hadir untuk berdebat’, serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres,” ungkap Nihayatul dalam keterangan resmi pada Senin (4/12).
Namun, ia juga menyebutkan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran malah mengusulkan agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja. Alasan yang dikemukakan oleh TKN Prabowo-Gibran adalah agar tidak terjadi pemborosan waktu dan agar paslon memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjelaskan visi dan misi mereka.
Nihayatul menegaskan penolakan Timnas AMIN terhadap usulan tersebut. Menurutnya, format tersebut akan membatasi pemilih untuk mengenal kualitas utuh dari para paslon dan tampaknya memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga disampaikan oleh tim paslon nomor 3.
BACA JUGA: KPU Putuskan Format Debat Pilpres 2024: Paslon Capres dan Cawapres Bersamaan
Dalam FGD, disebutkan bahwa kesepakatan yang dicapai hanya terkait lokasi dan tanggal debat di Jakarta, sementara format debat dan teknis lainnya belum sepenuhnya disetujui. KPU berencana menggelar rapat kembali dengan seluruh tim paslon dan meminta masukan tertulis dari masing-masing paslon, yang diharapkan diterima paling lambat 1 Desember 2023.
Nihayatul menekankan bahwa Timnas AMIN telah mengirimkan surat masukan tertulis kepada KPU, yang secara jelas mengusulkan agar tetap ada debat cawapres. Timnas AMIN menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses rangkaian debat dengan ketentuan apa pun yang ditetapkan oleh KPU. Bahkan, mereka berkomitmen untuk mendukung setidaknya dua acara debat tambahan guna memberikan lebih banyak kesempatan kepada rakyat untuk mengenal para pasangan calon beserta gagasan mereka.
Sementara KPU menyatakan rencananya untuk menggelar lima gelaran debat kandidat Pilpres 2024, terdiri dari tiga debat capres dan dua debat cawapres, dengan capres-cawapres selalu hadir bersamaan dalam debat. KPU juga akan membagi proporsi bicara kepada para capres dan cawapres. (*/)
(RRY)