Cak Imin dan Mahfud MD di acara debat yang diselenggarakan TV Nasional (Foto; Tangkapan Layar)
Empat perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia menunjukkan kekompakan dan kebersamaan mereka dalam memberikan apresiasi terhadap kehadiran calon wakil presiden nomor urut satu dan tiga, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, dalam debat cawapres bertema anak muda yang diselenggarakan oleh TV One pada Rabu (6/12) malam. Sayangnya, calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, tidak hadir dalam acara tersebut.
Agenda debat ini dirancang secara khusus untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan anak muda, menjadi sorotan utama dalam pemaparan pemikiran dan rencana para calon wakil presiden. Meskipun Gibran tidak hadir, keempat mahasiswa yang mewakili UGM, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana, secara kompak menunjukkan sikap positif mereka terhadap kehadiran Muhaimin dan Mahfud.
Gilbran M. Nur, perwakilan mahasiswa UGM, mengungkapkan rasa salutnya terhadap Muhaimin dan Mahfud. Ia menyatakan, “Saya sangat salut dengan mereka berdua karena saya rasa beliau berdua sangat jauh dari kata pengecut intelektual.” Gilbran merasa terhormat bisa bertemu langsung dengan kedua calon wakil presiden tersebut, memuji mereka sebagai ksatria sejati yang mau berdialog dengan anak muda.
BACA JUGA: Timnas AMIN Menegaskan Usulan Format Debat dan Siap Hadapi Pilpres 2024
M. Haikal Febriansyah, Ketua BEM Unpad, turut melontarkan pujian sebelum menyampaikan pertanyaan. Meskipun menyinggung ketidakhadiran Gibran, Haikal tetap menghargai kehadiran Muhaimin dan Mahfud. “Ya walaupun Mas Gibran enggak hadir ya, katanya forum anak muda. Tapi enggak apa-apa. Ini boleh tepuk tangan buat dua bapak ini,” ujar Haikal.
Ahmad Fauzan, perwakilan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar, mengakui rasa kecewanya karena formasi cawapres tidak lengkap. Meski demikian, ia tetap berterima kasih karena Muhaimin dan Mahfud bersedia hadir. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada calon yang menyempatkan hadir saat ini. Karena telah bersedia untuk dibedah alam pikir dan gagasannya, tapi saya merasa kecewa karena formasi calon yang hadir tidak lengkap,” ungkap Fauzan.
Pada kesempatan itu, mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada Muhaimin dan Mahfud terkait berbagai permasalahan lintas sektor, mencakup pangan, kehutanan, kelautan, hingga lapangan kerja. Meski Gibran memberikan klarifikasi terkait ketidakhadirannya, kekompakan dan antusiasme mahasiswa dalam menyuarakan pandangan dan aspirasi anak muda tetap menjadi sorotan utama dalam debat yang penuh makna ini.