Kasus penemuan lima jenazah di kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan telah mengguncang masyarakat dan memicu penyelidikan serius dari Satreskrim Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Hingga saat ini, tujuh orang saksi, termasuk anggota sekuriti kampus dan warga sekitar, telah diperiksa untuk memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, menjelaskan bahwa pemeriksaan saksi tersebut adalah bagian dari upaya untuk mengungkap kebenaran di balik penemuan jenazah yang terjadi di UNPRI. “Sampai saat ini ada tujuh orang yang diperiksa, masing-masing dari pihak sekuriti dan beberapa masyarakat sekitar,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Sejauh ini, kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang lebih akurat terkait peristiwa ini. Langkah-langkah selanjutnya melibatkan koordinasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara, untuk memastikan prosedur dan tujuan sebenarnya dari penemuan lima jenazah di kampus tersebut.
Penemuan jasad ini awalnya terungkap melalui video yang beredar di media sosial, menunjukkan dua jenazah yang terletak di dalam bak berwarna biru berisi air di parkiran lantai 9 kampus UNPRI. Ketika polisi tiba di lokasi pada Senin malam, kondisi lantai 9 sudah dibersihkan dan tidak ada lagi jejak bak air tempat jenazah sebelumnya ditemukan.
BACA JUGA: Tak Punya Uang, Seorang Ayah “Makamkan” Anaknya di Dalam Freezer
Namun, setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan lima mayat di salah satu ruangan di lantai 15. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menjelaskan bahwa lima mayat tersebut sebenarnya adalah kadaver atau mayat yang digunakan mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk praktikum anatomi.
“Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah kadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium anatomi Fakultas UNPRI terdapat lima kadaver. Satu perempuan dan empat laki-laki,” kata Susanto.
UNPRI Medan, yang memiliki Fakultas Kedokteran sejak tahun 2008, memastikan bahwa penggunaan kadaver untuk praktikum anatomi adalah bagian integral dari pendidikan di fakultas tersebut. Dalam pengumuman resmi, UNPRI menegaskan keterlibatan pihak berwenang dan siap untuk memberikan keterangan lebih lanjut dalam upaya menghilangkan kebingungan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Penyelidikan ini masih berlangsung, dan masyarakat menanti klarifikasi lebih lanjut dari pihak berwenang agar misteri di balik penemuan jenazah di UNPRI Medan dapat terungkap secara transparan.