Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan dilanda hujan sedang hingga lebat setidaknya hingga awal Februari, sebagai dampak dari beberapa fenomena atmosfer yang sedang aktif. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada banjir, tanah longsor, dan gangguan lainnya.
Menurut BMKG, beberapa fenomena atmosfer menjadi pemicu cuaca ekstrem ini:
1. Madden Julian Oscillation (MJO)
MJO aktif pada kuadran 5 (benua maritim/daratan RI), memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia tengah dan timur.
2. Gelombang Atmosfer Rossby Ekuatorial
Aktif di sejumlah wilayah, termasuk Aceh, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan wilayah lainnya, mendukung pertumbuhan awan hujan di sana.
BACA JUGA: Sempat Hujan Beberapa Pekan, Cuaca di Indonesia Kembali Panas
3. Gelombang Atmosfer Kelvin
Aktif di Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua bagian selatan, juga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
4. Siklon Tropis Anggrek
Meskipun menjauhi wilayah Indonesia, siklon tropis ini mempengaruhi kecepatan angin dan konvergensi di sekitarnya, meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut.
5. Siklon Tropis Kirrily
Terjadi di daratan Australia bagian timur, menyebabkan konvergensi angin dan peningkatan kecepatan angin di sekitarnya, memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan di Indonesia.
Dampak dari fenomena ini tidak hanya terbatas pada hujan lebat, tapi juga berpotensi menyebabkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Oleh karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk memperingatkan masyarakat agar waspada dan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Seiring dengan prediksi cuaca ekstrem ini, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi dampak yang bisa terjadi. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi fenomena alam yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya seperti ini. (*/)
(RRY)