Istilah pinjaman pelajar (student loan) kembali menjadi sorotan publik setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengkaji skema tersebut. Kajian tersebut dilakukan setelah melihat fenomena pinjaman online (pinjol) untuk biaya kuliah di Institute Teknologi Bandung (ITB) dan menunjukkan bahwa mahasiswa di Indonesia membutuhkan dana untuk pendidikan.
Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah sedang membahas kemungkinan pengembangan skema student loan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Skema student loan ini merupakan upaya untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang membutuhkan, sekaligus mengatasi permasalahan biaya pendidikan yang menjadi beban bagi sebagian besar masyarakat.
Student loan, yang awalnya diberikan untuk membantu Negeri Paman Sam bersaing dengan negara lain, kini menjadi pilihan di berbagai negara termasuk Indonesia. Skema ini tidak hanya membantu dalam biaya pendidikan, tetapi juga sering kali menawarkan bunga yang rendah atau bahkan nol persen, serta jangka waktu pembayaran yang lebih meringankan.
BACA JUGA: Sri Mulyani Dikabarkan akan Mengundurkan Diri: Bukti Keretakan Kabinet Indonesia Maju?
Di Amerika Serikat, terdapat federal student loan yang telah digunakan oleh jutaan pelajar setiap tahunnya. Terdapat empat jenis federal student loan, mulai dari yang bersubsidi hingga tanpa subsidi, serta pinjaman PLUS untuk menutupi biaya lain di perguruan tinggi.
Namun, Sri Mulyani juga menekankan bahwa penerapan skema student loan harus dipertimbangkan dengan matang. Meskipun skema ini dapat membantu mahasiswa, namun perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan masalah seperti yang terjadi di negara lain, termasuk di Amerika Serikat.
Pemerintah akan merumuskan bagaimana keterjangkauan dari pinjaman agar tidak memberatkan mahasiswa, sekaligus mencegah potensi kecurangan. LPDP sebagai lembaga yang bertanggung jawab akan mendalami wacana penerapan student loan tersebut untuk kemudian disampaikan dan diputuskan dalam dewan pengawas.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih terjangkau dan merata bagi semua lapisan masyarakat. Dengan adanya skema pinjaman pelajar yang tepat, diharapkan mahasiswa dapat fokus pada pendidikan mereka tanpa terbebani oleh masalah keuangan. (*/)
(RRY)
