**Prabowo Subianto Melewatkan Nama Megawati Soekarnoputri dalam Pengetahuan Presiden RI**
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, telah menuai perhatian setelah mengaku kenal hampir semua presiden Republik Indonesia dalam sebuah acara di Istora, Senayan, Jakarta pada tanggal 14 Februari. Namun, kejanggalan muncul ketika ia melewatkan menyebut nama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dalam daftar kenalannya.
Prabowo menggambarkan hubungannya dengan para presiden RI sebelumnya, merinci pengalamannya dengan masing-masing sosok pemimpin negara. Mulai dari Sukarno hingga Joko Widodo, ia merasa memiliki kedekatan atau pengalaman tersendiri dengan mereka.
Meskipun demikian, dalam penuturannya, Prabowo secara eksplisit menyebutkan pengalaman dengan sejumlah presiden, termasuk Sukarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia tidak menyebutkan Megawati Soekarnoputri, presiden wanita pertama Indonesia yang juga merupakan Ketua Umum PDIP, partai yang memiliki pengaruh signifikan dalam politik Indonesia.
Keputusan Prabowo untuk melewatkan menyebut nama Megawati dalam konteks pengetahuan tentang presiden-presiden sebelumnya memunculkan berbagai spekulasi dan tafsiran di kalangan publik. Hal ini terutama mengingat hubungan politik antara Prabowo dan Megawati yang terlibat dalam dinamika politik nasional.
Sebelumnya, Prabowo dan Megawati pernah bersinggungan dalam arena politik pada pemilihan presiden tahun 2009. Megawati sebagai kandidat presiden pada saat itu, bersaing melawan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, yang kemudian memenangkan pemilihan tersebut.
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Ungkapkan Rasa Kesal di Depan Ribuan Pendukung Ganjar-Mahfud
Saat dikonfirmasi terkait penjelasan mengapa Megawati tidak disebutkan dalam daftar kenalannya, Prabowo tidak memberikan klarifikasi yang memadai. Namun, Nusron Wahid, Sekretaris TKN, mengklaim bahwa tidak ada kesengajaan dalam pengabaian tersebut. Menurutnya, Megawati sudah disebut sebelumnya dalam konteks pujian terhadap jasa para presiden RI.
Ketidakhadiran nama Megawati dalam pernyataan Prabowo mengundang perhatian dan pertanyaan lebih lanjut terkait dinamika politik di Indonesia, terutama dalam menghadapi Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran, yang mendominasi dalam quick count Pilpres 2024, telah menunjukkan kemenangan potensial, namun, perlu diingat bahwa hasil resmi dari KPU belum diumumkan.
Prabowo sendiri telah mengingatkan para pendukungnya untuk tetap rendah hati dan menunggu hasil resmi dari KPU. Ia menekankan bahwa kemenangan ini harus dijadikan sebagai kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia, sebuah pesan yang mencerminkan sikap kesederhanaan dan kepemimpinan yang diharapkan dari seorang pemimpin.
Sementara publik terus menunggu perkembangan lanjutan terkait pemilu dan dinamika politik di Indonesia, keputusan Prabowo untuk melewatkan nama Megawati Soekarnoputri dalam pengetahuan tentang presiden-presiden sebelumnya tetap menjadi sebuah misteri dan subjek perdebatan di kalangan masyarakat. (*/)
(RRY)