Presiden Joko Widodo, dalam sebuah keputusan yang memperlihatkan apresiasi tinggi terhadap pengabdian dan dedikasi, secara resmi mengumumkan kenaikan pangkat istimewa bagi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Acara penganugerahan ini berlangsung di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Cilangkap, Jakarta, dalam rangkaian rapat pimpinan TNI-Polri pada Rabu, 28 Februari.
Proses penganugerahan ini ditandai dengan penyematan bintang empat di kedua bahu Prabowo oleh Presiden Jokowi, diikuti dengan saling berjabat tangan, dan Prabowo menunjukkan sikap hormat kepada Jokowi. Tindakan ini merupakan pengakuan yang luar biasa atas kontribusi dan dedikasi Prabowo dalam berbagai kapasitas, baik di bidang militer maupun politik.
Kenaikan pangkat ini dilandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 mengenai Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan. Langkah ini tidak hanya merupakan penghormatan semata, namun juga sebuah peneguhan atas pengabdian Prabowo yang telah teruji dalam pelayanan kepada rakyat, bangsa, dan negara.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Akan Dapatkan Kenaikan Pangkat Kehormatan
Rapat di Mabes TNI hari itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Panglima TNI, Kapolri, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Kehadiran mereka menandai momen bersejarah ini dalam perjalanan karier militer dan politik Prabowo.
Prabowo Subianto, seorang lulusan Akademi Militer tahun 1974, telah mengisi sejumlah jabatan penting dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), termasuk sebagai Danjen Kopassus hingga Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad). Dedikasinya juga tercermin dalam partisipasinya dalam misi pembebasan sandera di Mapenduma, Papua pada tahun 1995.
Meskipun telah memasuki arena politik, Prabowo tidak pernah melupakan akarnya di ABRI. Bahkan setelah pensiun, ia tetap aktif dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui jalur politik bersama Partai Golkar dan kemudian Partai Gerindra.
Adanya klarifikasi dari Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, juga menghapus keraguan terkait status Prabowo di ABRI. Prabowo tidak dipecat, melainkan diberhentikan dengan hormat, sebuah penghormatan yang setara dengan prestasinya dalam dinamika politik nasional. (*/)
(RRY)