Health National

BPOM Temukan Takjil Dengan Bahan Berbahaya Seperti Boraks dan Formalin

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) melaporkan adanya peningkatan temuan takjil yang mengandung bahan berbahaya. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengatakan, sejak 24 Februari, BPOM telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di berbagai pasar takjil di seluruh Indonesia. Temuan ini terjadi di beberapa daerah, termasuk Jakarta, dengan jumlah yang meningkat di beberapa wilayah.

Ikrar berencana untuk terus melakukan sidak di berbagai daerah guna memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadan. Lalu, hasil temuan terkait jajanan yang mengandung bahan berbahaya akan diumumkan pada minggu ketiga Ramadan, tepatnya pada 21 Maret. Sejauh ini, BPOM telah menemukan beberapa takjil yang mengandung zat berbahaya dan telah mengambil tindakan terhadap temuan tersebut.

Kepala Balai Besar POM, Sofiyani Chandrawati juga telah melakukan sidak di beberapa lokasi di Jakarta. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa beberapa pedagang menjual jajanan yang mengandung bahan berbahaya. Salah satunya di Rawamangun ditemukan tahu yang mengandung formalin. Lalu, di Pasar Takjil Bendungan Hilir ditemukan kue yang mengandung rhodamin B.

Dari berbagai penindakan yang telah dilakukan, Sofiyani mengatakan, bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin B masih menjadi zat yang paling sering ditemukan dalam jajanan takjil. BPOM terus berupaya untuk memastikan keamanan pangan dengan melakukan inspeksi dan penindakan terhadap pedagang yang menjual makanan mengandung bahan berbahaya.

Andhika Rakatama – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...