Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa pemerintah yang dipimpinnya tidak anti kritik dan menilai kritik sebagai hal yang baik. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat berpidato dalam agenda Sarasehan Ekonomi di Jakarta pada Selasa, 8 April 2025.
Prabowo mengungkapkan, bahwa dirinya ingin mengundang beberapa tokoh dalam pengelolaan ekonomi untuk menyampaikan kondisi ekonomi apa adanya. Mereka akan memaparkan dan pihaknya buka untuk tanggapan, sanggahan, dan pertanyaan.
Menurut Prabowo, seorang pemimpin negara harus terbuka terhadap masukan dari masyarakat yang ditujukan kepada pemerintah. Kritik yang disampaikan oleh masyarakat akan mendorong pemerintah untuk bekerja dengan lebih waspada.
Prabowo menjelaskan, bahwa kritik itu bagus menurut dirinya. Tapi kalau suatu program kemudian menciptakan kondisi yang tidak rasional harus ada klarifikasi dan penjelasan. Umpamanya, ada yang bersikeras yakin matahari terbit tidak dari timur tapi dari barat. Karena dia ngomong 500 kali, 1.000 kali matahari terbit dari barat jangan-jangan ada sebagian rakyat yang percaya. Itu adalah propaganda. Itu ada di buku semua. Itu keahlian (Adolf) Hitler dan Joseph Goebbels. Kalau kebohongan diulang berkali-kali dan terus-menerus lama-lama orang percaya dengan kebohongan itu.
Narasi-narasi yang mengandung berita palsu menyebar dengan sangat cepat di masyarakat. Sebagai respons terhadap realitas ini, pihaknya berkomitmen untuk terbuka dan memberikan penjelasan yang berdasarkan fakta, kenyataan, ilmu, dan matematika.
Rifkah Kusmita Juniati – Redaksi
