Pertemuan kesembilan Australia–Indonesia Foreign and Defence Ministers’ 2+2 Meeting yang digelar di Canberra pada 28 Agustus 2025 menjadi penegasan kembali semangat persahabatan dan tekad bersama kedua negara. Para Menteri dari Australia dan Indonesia menekankan arti penting kerja sama bilateral dalam menghadapi tantangan regional maupun global. Mereka menyambut baik penguatan Comprehensive Strategic Partnership Plan of Action 2025–2029 yang meliputi kerja sama ekonomi, politik, keamanan, hingga maritim. Dalam suasana penuh hormat, para Menteri juga menggarisbawahi pentingnya prinsip kedaulatan dan non-intervensi sebagaimana termaktub dalam Lombok Treaty tahun 2006.
Hubungan ekonomi menjadi sorotan khusus, dengan kedua pihak menilai peran sentral Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dalam memperkuat perdagangan dan investasi. Para Menteri menyambut perkembangan positif pada sektor transisi energi, mineral kritis, hingga pertanian, serta menjajaki kolaborasi baru di bidang ekosistem kendaraan listrik. Mereka juga mendukung keamanan pangan, perdagangan dua arah, serta penguatan ketahanan ekonomi kawasan di tengah tantangan global. Australia pun menegaskan dukungannya terhadap langkah Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan CPTPP, serta mengaitkannya dengan strategi ekonomi kawasan Asia Tenggara.
Pada sektor pertahanan dan keamanan, para Menteri menekankan perlunya pendalaman kerja sama melalui Defence Cooperation Agreement. Agenda meliputi latihan militer bersama, pengembangan teknologi pertahanan, keamanan siber, hingga patroli maritim terkoordinasi. Australia juga menegaskan komitmennya untuk berpartisipasi dalam latihan besar seperti Super Garuda Shield 2025 dengan kontribusi tambahan F-35, sementara Indonesia menyambut latihan bersama RAJAWALI AUSINDO di Morotai. Kerja sama lintas isu juga diperkuat, mulai dari pemberantasan kejahatan transnasional, terorisme, hingga perdagangan manusia.
Selain isu bilateral, pertemuan ini juga menyentuh dinamika global, termasuk konflik Palestina–Israel dan perang di Ukraina. Para Menteri menegaskan pentingnya hukum internasional, solusi dua negara untuk Palestina, serta dukungan terhadap kedaulatan Ukraina. Mereka juga menegaskan visi bersama mengenai dunia bebas senjata nuklir, memperkuat rezim non-proliferasi, serta meningkatkan kerja sama nuklir damai antara ASNO Australia dan BAPETEN Indonesia. Di penghujung pertemuan, para Menteri Indonesia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pemerintah Australia, menandai eratnya hubungan dua negara yang berkomitmen menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Alexander Jason – Redaksi

