Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan khusus dengan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) guna merespons tujuh Desakan Darurat Ekonomi yang belakangan menjadi sorotan publik. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (13/9) kemarin.
“Kami ingin mendengar langsung, menyampaikan apa yang telah pemerintah lakukan, dan memastikan bahwa pemerintah aware terhadap berbagai persoalan yang dihadapi. Yang terpenting, basisnya adalah data. Kita mengundang rekan-rekan AEI untuk mencari solusi bersama,” ujar Luhut.
Pertemuan ini menjadi forum strategis bagi pemerintah untuk mendengarkan langsung pandangan para ekonom sekaligus memaparkan langkah yang telah diambil dalam menjaga stabilitas nasional, Dalam diskusi tersebut, Luhut menegaskan peran para ekonom sebagai mitra penting pemerintah dalam memperkuat arah kebijakan.
Luhut menyampaikan fokus Dewan Ekonomi Nasional saat ini antara lain deregulasi untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, percepatan digitalisasi layanan melalui sistem Online Single Submission serta upaya menarik investasi dengan relokasi industri garment dan alas kaki yang diproyeksikan membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.
Pemerintah juga menekankan penguatan kualitas belanja dan peningkatan penerimaan negara melalui digitalisasi, termasuk uji coba penyaluran bantuan sosial secara digital. Dari pihak AEI, para ekonom menyoroti perlunya deregulasi kebijakan, penyederhanaan izin, dan reformasi birokrasi yang dinilai masih menghambat iklim usaha.
Jahen F. Rezki, Perwakilan AEI, mengatakan Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan pandangan kami secara langsung. Ini adalah diskusi yang produktif dan kami berharap agar desakan yang disusun perlu dijadikan pertimbangan pemerintah untuk pembuatan kebijakan ke depan dan diskusi seperti ini dapat dilakukan secara berkala.
Luhut mengajak akademisi dan ekonom terlibat lebih jauh dalam riset isu strategis agar rekomendasi berbasis data dan kajian mendalam. Ia menegaskan, kolaborasi erat antara pemerintah, ekonom, dan dunia akademik merupakan kunci memperkuat fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan berkeadilan.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi