Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan lonjakan signifikan pada Rabu 17 September kemarin menutup perdagangan dengan kenaikan 0,85% atau 67,48 poin pada level 8.025,18. Angka ini menjadi level penutupan tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya pada perdagangan Selasa 16 September 2025 yang berada pada level 7.957,69.
Pada Kamis (18/9), sebanyak 380 saham mengalami kenaikan, sementara 335 saham turun, dan 241 saham tidak bergerak. Total nilai transaksi mencapai 17,76 triliun RUPIAH dengan volume 38,98 miliar saham diperdagangkan dalam 2,05 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp14.516 triliun.
Pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Pengumuman ini langsung memengaruhi pergerakan indeks, dengan saham-saham emiten perbankan mengalami penguatan yang signifikan. Saham Bank Permata dan Bank Tabungan Negara tercatat mengalami kenaikan tertinggi, meskipun saham-saham seperti BCA dan Bank CIMB Niaga masih terkoreksi.
Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi penggerak utama IHSG dengan kontribusi 13,18 poin, naik 2,18% ke level 4.220, menurut data Refinitiv. Selain sektor perbankan, sektor teknologi juga mencatatkan kinerja positif, didorong oleh saham emiten milik konglomerat Lippo, James T. Riady (MLPT), yang melonjak hingga mencapai batas auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 20%. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% pada September 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, di tengah rendahnya tekanan inflasi.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi