Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya, untuk memerkuat keamanan dan kesehatan makanan dalam penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil, menyusul sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk di 15 kabupaten di Jawa Tengah.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk memastikan seluruh proses penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak berjalan dengan aman dan terstandar. Hal itu dikatakan usai mengumpulkan seluruh SPPG dan mitra MBG se-Jateng dan DIY di GOR Jatidiri Semarang, baru-baru ini.
Dadan Hindayana menyatakan pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait akan memperketat standar operasional MBG melalui inspeksi rutin dan verifikasi dapur. Ia juga meminta seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan alat rapid test pangan, memastikan penggunaan air bersertifikat, serta menyediakan rekaman CCTV dapur sebagai bagian dari pengawasan pusat.
Dadan menjelaskan, saat ini di Jateng terdapat 1.596 SPPG dari target 3.200 SPPG. Menurutnya, sebagian besar penyelenggara di Jateng sudah berjalan dengan baik, bahkan di atas rerata nasional.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BGN, dan instansi terkait untuk memastikan keamanan pangan di setiap titik pelaksanaan MBG. Luthfi menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan aspek yang tidak bisa ditawar dan meminta seluruh dapur penyedia MBG untuk memperketat proses pengolahan, kebersihan, hingga pengawasan makanan agar peristiwa keracunan tidak kembali terulang.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

