Hidup Alfia Rahma (15), siswi kelas 1 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, kini jauh lebih layak setelah bergabung dengan program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Alfi, anak dari pasangan pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, kini bisa makan tiga kali sehari dengan lauk bergizi, suatu kemewahan yang sulit ia rasakan di rumahnya.
Sebelumnya, Alfi dan keluarganya—termasuk ayah, ibu, serta dua adiknya—hanya makan dua kali sehari dengan porsi sedikit, berlauk sayur sawi bening atau tempe. Kini, di asrama Sekolah Rakyat, Alfi tidak hanya mendapatkan kecukupan gizi, tetapi juga dapat belajar dengan nyaman.
Program Sekolah Rakyat diluncurkan pada 14 Juli 2025, menyediakan pendidikan gratis berasrama setara SD, SMP, dan SMA bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Alfi bertekad mengangkat martabat keluarganya lewat pendidikan, dan ingin menjadi Polisi Wanita (Polwan) atau prajurit wanita (Kowad) pertama di keluarganya. Ia tidak ingin bernasib sama seperti kakaknya yang putus sekolah di kelas 6 SD dan kini membantu orang tua memulung.
Di SRMA 13 Bekasi, Alfi bersama ratusan anak dari keluarga tidak mampu lainnya digembleng pendidikan dan karakternya untuk memutus rantai kemiskinan. Meski dulunya tumbuh di rumah bedeng berlantaikan tanah di dekat TPST Bantar Gebang, kini Alfi memulai babak baru dalam hidupnya.
Alfi menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo. “Di sini, Alfi akan berjuang dan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya penuh semangat, menatap masa depan dengan harapan besar.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi

