Polri terus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) berbasis meritokrasi melalui kegiatan bedah buku“Manajemen Talenta Polri” yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan kalangan akademisi, praktisi, dan internal Polri untuk mendalami sistem pembinaan karier yang objektif dan kompetitif.
Asisten Kapolri Bidang SDM, Inspektur Jenderal Polisi Anwar, menjelaskan bahwa penyusunan buku ini merupakan amanah undang-undang yang ditindaklanjuti dalam bentuk panduan sistem manajemen talenta. Sistem tersebut dirancang untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi.
Irjen Pol. Anwar menegaskan bahwa penerapan manajemen talenta adalah langkah strategis dalam membangun karakter personel yang profesional, beretika, dan berorientasi pada keadilan. Ia menilai, merit system menjadi dasar penting dalam menciptakan ekosistem kepemimpinan berkelanjutan di tubuh Polri. Dengan sistem ini, proses promosi dan penempatan jabatan diharapkan berjalan secara transparan dan adil. Selain itu, pendekatan ini juga membantu menciptakan budaya organisasi yang sehat dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Acara bedah buku tersebut dipandu oleh Komisaris Besar Polisi Nugroho Ari Setyawan dan Inspektur Polisi Satu Karina Elisabeth, serta menghadirkan narasumber akademisi seperti Brasmatia, Anang Setiyawan, dan Nur Rochaeti. Ketiganya memberikan perspektif ilmiah untuk memperkaya konsep manajemen talenta yang relevan dengan kebutuhan organisasi kepolisian modern. Para pembicara juga menyoroti pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan praktik profesional dalam memperkuat sistem kepemimpinan di Polri. Kolaborasi ini dianggap penting agar pengembangan SDM kepolisian selaras dengan tuntutan masyarakat dan dinamika global.
Melalui kegiatan ini, hubungan antara dunia akademik dan institusi kepolisian semakin diperkuat dalam membangun SDM unggul dan berintegritas. Buku Manajemen Talenta Polri diharapkan menjadi rujukan ilmiah sekaligus panduan praktis dalam menerapkan sistem pembinaan karier yang berbasis kinerja. Implementasi meritokrasi juga diharapkan mendorong munculnya pemimpin-pemimpin baru yang visioner dan berorientasi pada pelayanan publik. Dengan demikian, Polri dapat terus bertransformasi menjadi lembaga yang modern, profesional, dan dipercaya oleh masyarakat.
Alexander Jason – Redaksi

