Ledakan keras mengguncang SMAN 72 Kelapa Gading sekitar pukul 12.00 WIB, saat siswa dan guru sedang melaksanakan Salat Jumat di area masjid sekolah. Insiden tersebut melukai sedikitnya 54 orang, sebagian besar mengalami luka bakar dan terkena serpihan kaca dan menarik perhatian pemerintah, ditandai dengan kunjungan Pramono Anung pada pukul 16.00 WIB yang menunjukkan ekspresi sedih dan prihatin tanpa memberikan komentar.
Tim Jibom dan Gegana Polda Metro Jaya menemukan dua pucuk senjata api di lokasi kejadian—satu pistol dan satu laras panjang—dengan salah satu senjata bertuliskan kalimat provokatif “Welcome to Hell”. Temuan ini memperkuat dugaan adanya motif terorisme, menepis dugaan awal bahwa ledakan bersumber dari perangkat elektronik masjid.
Kepolisian segera melibatkan Densus 88 Antiteror Polri untuk menelusuri unsur terorisme. Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengonfirmasi bahwa ada 54 korban, yang mayoritas mengalami luka bakar dan terkena serpihan kaca, telah dievakuasi dan dirawat di RS YARSI serta RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Posko informasi didirikan di kedua rumah sakit untuk membantu keluarga.
Seorang saksi mata bernama Totong menggambarkan suasana panik sesaat setelah dua ledakan beruntun terdengar ketika khotbah Jumat berlangsung. “Orang-orang langsung berlarian, kaca pecah di mana-mana,” tuturnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, membenarkan bahwa penyelidikan intensif oleh Tim Jibom dan Gegana menemukan senjata api tersebut. Temuan senjata dengan tulisan yang merujuk pada pelaku penembakan massal memperkuat dugaan bahwa insiden ini adalah aksi yang disengaja, mengesampingkan dugaan awal ledakan berasal dari sound system.
Pramono Anung, selama kunjungannya, memilih tidak memberikan keterangan pers dan hanya fokus mendengarkan penjelasan dari pendamping. Sikap ini menunjukkan keseriusan dan perhatian penuh pemerintah terhadap tragedi tersebut. Kapolda menegaskan olah TKP, pemasangan police line, dan sterilisasi oleh Jibom masih berlangsung. Hingga saat ini, polisi belum memberikan kesimpulan resmi mengenai penyebab pasti dan motif di baliknya, menjanjikan informasi lebih lanjut setelah uji forensik selesai.
Khofifah Alawiyah – Redaksi

