Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya membangkitkan kembali budaya kepedulian sosial di masyarakat melalui pengaktifan peran Karang Taruna, Pramuka, serta komunitas pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kita perlu menumbuhkan kembali kepedulian sosial, menghidupkan kembali kehidupan bermasyarakat kita. Karang taruna harus aktif kembali, Pramuka harus aktif kembali,” ujar Prasetyo.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi di kediaman Presiden, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Minggu (9/11) usai rapat terbatas.
Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut Prabowo memberikan arahan agar guru serta tenaga pendidik lebih waspada terhadap perilaku dan potensi ancaman di lingkungan sekolah. Hal ini dianggap penting untuk mencegah berbagai tindakan berisiko, serta meminta kementerian terkait untuk mempelajari lebih jauh dampak game online terhadap perilaku generasi muda.
“Beliau tadi menyampaikan bahwa kita harus berpikir untuk membatasi dan mencari jalan keluar terhadap pengaruh dari game online, Jadi perlu ada pembatasan. Di situ jenis-jenis senjata mudah sekali dipelajari, dan ini bisa lebih berbahaya. Secara psikologis, mereka yang terbiasa melakukan kekerasan (di dalam game) bisa menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa” jelas Prasetyo.
Prasetyo mencontohkan game dengan konten kekerasan yang mudah dipelajari oleh anak-anak, termasuk jenis-jenis permainan yang menormalisasi penggunaan senjata. Ia menegaskan juga bahwa masalah bullying menjadi faktor penting perhatian Presiden, mengingat perilaku tersebut kerap terjadi di lingkungan sekolah dan memerlukan tindakan edukatif serta pencegahan sejak dini.
Pras pun memastikan Prabowo akan terus membuka ruang dialog dengan berbagai pihak untuk memperkuat kebijakan sosial, pendidikan, dan keamanan nasional.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

