Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menerima kunjungan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/11). Keduanya membahas penguatan upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Ibu Kota.
Usai pertemuan, Pramono mengaku bersyukur atas kehadiran Wamenkes Benjamin yang selama ini dikenal sebagai ahli dalam penanganan penyakit tuberkulosis (TBC). Ia mengungkapkan, program Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) TBC merupakan salah satu inisiatif dari Wamenkes.
“Itu salah satu ide beliau, dan kemarin beliau sudah turun ke lapangan bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melihat dan memotret bagaimana persoalan tentang TBC yang ada di Jakarta,” ujar Pramono.
Pramono menegaskan bahwa perlunya penguatan program Kampung Siaga TBC berbasis RW agar secara mandiri menemukan warga yang terjangkit. Menurutnya, semakin banyak kasus ditemukan, maka penanganannya akan semakin efektif. Sementara itu, Wamenkes Benjamin yang akrab disapa Beni menyebut bahwa penanganan TBC merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Beni menambahkan, Pemerintah saat ini tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) baru sebagai revisi dari Perpres Nomor 67 Tahun 2021. Dalam revisi tersebut, jumlah kementerian dan lembaga yang terlibat akan diperluas dari 15 menjadi 35, termasuk TNI dan Polri. Ia juga meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan ketersediaan obat bagi pasien TBC. Namun, menurutnya, penanganan TBC tidak cukup hanya dengan obat dan fasilitas medis.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menuturkan bahwa pihaknya telah diminta Kemenkes untuk menemukan 70 ribu kasus TBC di Jakarta. Saat ini, kata Ani, Dinkes telah menemukan 49 ribu kasus.
“Seperti yang disampaikan Pak Wamen, langkah awal pemberantasan TBC adalah menemukan kasusnya. Dari 49 ribu yang sudah ditemukan, lebih dari 90 persen sudah memulai pengobatan,” pungkasnya.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

