Badan Gizi Nasional meluncurkan kampanye nasional bertajuk MakanBergizi Hak Anak Indonesia Senin kemarin di Jakarta. Dalam kesempatan yang sama, BGN juga meluncurkan layanan pengaduansahabat SAGI 127. Ia menjelaskan, masyarakat, siswa hingga guru yang memiliki pertanyaan maupun pengaduan terkait program makanbergizi gratis (MBG) bisa menghubungi call centre 127 untuk ditindaklanjuti.
“Hari ini kita berkumpul untuk launching kampanye nasional dengan tema ‘Makan Bergizi, Hak Anak Indonesia’, sekaligus kita lengkapi pemenuhan hak anak Indonesia itu dengan sarana pengaduan di mana kita memiliki angka ajaib 127. Jadi Sahabat Sagi 127. Saginya itu adalah Sentra Aduan Gizi Interaktif. Nanti seluruh aduan pertanyaan terkait dengan program makan bergizi gratis dan pemenuhan hak anak Indonesia dapat dilayani oleh 127 orang yang bertugas setiap hari dan akan melayani setiap pertanyaan yang ada, setiap aduan yang ada,” kata Dadan saat peluncuran kampanye nasional.
Dadan menjelaskan, sejak awal diluncurkan pada Januari 2025, jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Indonesia telah mencapai 15.267 yang tersebar di 38 provinsi, SPPG itutelah melayani 44,2 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta.
BGN menyampaikan dua pesan utama kampanye ini, yakni “Anak kenyang, anak siap belajar” dan “Gizi bukan bantuan, ini hak.” Kedua pesan itu menekankan kaitan antara kecukupan gizi dengan kemampuan belajar anak serta perlunya tanggung jawab bersama dalam pemenuhan hak dasar tersebut.
Dadan menyebut Program MBG merupakan bagian dari strategi membangun Sumber Daya Manusia unggul melalui revolusi gizi sekolah yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini telah mendapat apresiasi UNICEF dan WFP sebagai salah satu inisiatif pemberian makan terbesar di dunia.
Selain itu, Dadan juga mengungkapkan bahwa saat pemerintah mulai melaksanakan program ini, ditemukan data bahwa 60 persen anak Indonesia tidak punya akses terhadap menu dengan gizi seimbang. Oleh karenanya, negara hadirdengan program MBG untuk pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan anak.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

